einsteinonline
In such a situation, if you let go of an object, the cabin floor would accelerate towards that object at 9.81 meters per square second - exactly the same acceleration of free fall here on earth. From your vantage point as an observer standing on the cabin floor, you cannot distinguish between the two situations: are those objects falling towards a massive body like the earth? Or is the cabin floor accelerating towards them?
einsteinonline
Again, you cannot be sure. Alternatively, you and the elevator could be in the gravitational field of a mass, for instance that of the earth, as long as the elevator was in free fall. In that case you, everything else within the elevator and the elevator itself would all be accelerated at exactly the same rate so that, inside, no influence of gravity could be detected. Relative to the elevator, all those objects faithfully keep their relative positions (or move at a constant speed), just as they would in a gravity-free region of space. You, as the elevator's passenger, would feel weightless - after all, in an ordinary situation here on earth, you feel your weight as gravity pulls your body down, pressing whatever part of it carries your weight onto the floor. In the falling elevator, both your body and the floor fall in parallel, at the same rate:
Einstein became convinced
that this inability to distinguish a region with a gravitational field from one
without was not just restricted to observations of falling bodies. He
postulated that it holds true for any physical measurements at all: No
experiment, no clever exploitation of the laws of physics, he claimed, can tell
us whether we are in free space or in a gravitational field. This statement is
called the equivalence principle. One of the consequences: In a
reference frame that is in free fall, the laws of physics are the same as if
there were no gravity at all - the laws of physics are those of special
relativity!.
THE EQUIVALENCE PRINCIPLE, RIGHT OR FALSE ? IT IS FALSE. WHY?
The Equivalence Principle proposed by Albert Einstein that underlying of his theory of relativity, was concluded by the method of inductive reasoning, but special events as a reference is incomplete (incomprehensive), therefore is false.
THE EQUIVALENCE PRINCIPLE, RIGHT OR FALSE ? IT IS FALSE. WHY?
The Equivalence Principle proposed by Albert Einstein that underlying of his theory of relativity, was concluded by the method of inductive reasoning, but special events as a reference is incomplete (incomprehensive), therefore is false.
Terjemahan google:
Dalam situasi seperti itu, jika Anda melepaskan sebuah objek, lantai kabin akan mempercepat ke arah objek yang di 9,81 meter per persegi kedua - persis percepatan yang sama jatuh bebas di bumi. Dari sudut pandang Anda sebagai pengamat berdiri di lantai kabin, Anda tidak bisa membedakan antara dua situasi: adalah mereka benda yang jatuh ke arah tubuh besar seperti bumi? Atau lantai kabin mempercepat terhadap mereka?
Sekali lagi, Anda tidak bisa yakin. Atau, Anda dan lift
bisa di medan gravitasi massa, misalnya bahwa bumi,
asalkan Lift jatuh
bebas. Dalam hal ini Anda, segala
sesuatu yang lain dalam lift
dan lift sendiri
semua akan dipercepat tepat pada tingkat yang sama sehingga, dalam, tidak
ada pengaruh gravitasi dapat dideteksi. Sehubungan dengan lift, semua benda yang
dengan setia menjaga posisi relatif mereka (atau
bergerak pada kecepatan konstan),
seperti mereka akan di daerah gravitasi-bebas ruang.
Anda, sebagai penumpang lift ini, akan merasa
ringan - setelah
semua, dalam situasi biasa
di bumi, Anda merasa berat badan Anda sebagai gravitasi menarik tubuh
Anda ke bawah, menekan apapun bagian dari itu membawa
berat badan Anda ke lantai. Dalam lift jatuh, tubuh
dan lantai jatuh secara paralel, pada tingkat yang sama:
Einstein menjadi
yakin bahwa ketidakmampuan ini untuk membedakan daerah dengan medan gravitasi dari
satu tanpa itu tidak hanya terbatas untuk pengamatan benda jatuh. Ia menduga
bahwa itu berlaku untuk setiap pengukuran fisik sama sekali: Tidak ada percobaan,
tidak ada eksploitasi cerdas hukum fisika, ia mengklaim, dapat memberitahu kita
apakah kita berada di ruang bebas atau dalam medan gravitasi. Pernyataan ini disebut
prinsip kesetaraan. Salah satu konsekuensi: Dalam kerangka acuan yang jatuh
bebas, hukum-hukum fisika adalah sama seperti jika tidak ada gravitasi sama
sekali - hukum fisika adalah dari relativitas khusus!
Prinsip ini dibuat berdasarkan kesimpulan dari eksperimen imajiner, suatu imajinasi atau hasil pemikiran, bukan eksperimen berdasarkan bukti pengamatan langsung. Selintas kelihatannya benar, karena menyampaikan contoh-contoh pengaruh gaya gravitasi terhadap benda-benda yang diandaikan berada di ruang tertutup - eskalator atau kabin sebuah roket - yang melaju naik ke atas di ruang angkasa / space yang bebas gravitasi.
Padahal berdasarkan pengamatan langsung, gaya gravitasi sesuai yang dijelaskan dalam Hukum Newton tentang Gravitasi, meliputi pengaruhnya terhadap benda-benda, gerakan peredaran benda-benda langit dalam orbitnya, dan terjadinya pasang-surut air (di sungai, di rawa-rawa, di danau, dan di laut).
Dan perlu diketahui, gaya gravitasi terhadap benda-benda di permukaan bumi itu besarnya/kekuatannya juga berbeda-beda atau tidak sama ( Gravity_of_Earth ). Bahkan ada tempat-tempat tertentu di bumi memiliki gaya gravitasi yang sangat kuat, misalnya di tengah laut di suatu perairan tertentu. Hal ini berdasarkan pengalaman/pengamatan langsung, bukan kisah misteri melainkan ilmiah, hanya mungkin belum ada ilmuwan yang menelitinya. Dan juga di suatu kawasan/laut tertentu, kecepatan suatu kapal dalam kondisi 'melawan arus' (berdasarkan Buku Arus Pasang-Surut), ternyata lebih cepat dari kecepatan normalnya, hal ini juga belum ada penelitiannya...........
Jika ada ilmuwan peneliti yang tertarik untuk melakukan penelitian apa yang saya sampaikan di atas, Insya Allah saya bisa menunjukkan kawasan/perairannya, di negara kepulauan Republik Indonesia.
Prinsip Kesetaraan yang dikemukakan oleh Albert Einstein yang mendasari teori relativitasnya, disimpulkan berdasarkan metoda penalaran induktif, namun kejadian-kejadian khusus yang digunakan sebagai acuan tidak lengkap (incomprehensive), oleh karenanya salah,
In reality, the strength of earth's gravity varies depending on locations. In this case, Einstein's theory of gravity - nothing about force, the behavior of objects in a gravitational field, the planets, for example, not in terms attraction but simply in the terms of the paths they follow - self-proven to be wrong.
Until 2010 I still believe that Einstein's general relativity is correct, but changed at the end of it when I'v read Lincoln Barnet's book Universe and Dr. Einstein, page 78-79. Now I know, general relativity was totally wrong because Einstein's proving method on his hypothesis 'deflection of light by the Sun' isn't scientific and deeply wrong.
PRINSIP KESETARAAN, BENAR ATAU SALAH ? SALAH. MENGAPA?
Prinsip ini dibuat berdasarkan kesimpulan dari eksperimen imajiner, suatu imajinasi atau hasil pemikiran, bukan eksperimen berdasarkan bukti pengamatan langsung. Selintas kelihatannya benar, karena menyampaikan contoh-contoh pengaruh gaya gravitasi terhadap benda-benda yang diandaikan berada di ruang tertutup - eskalator atau kabin sebuah roket - yang melaju naik ke atas di ruang angkasa / space yang bebas gravitasi.
Padahal berdasarkan pengamatan langsung, gaya gravitasi sesuai yang dijelaskan dalam Hukum Newton tentang Gravitasi, meliputi pengaruhnya terhadap benda-benda, gerakan peredaran benda-benda langit dalam orbitnya, dan terjadinya pasang-surut air (di sungai, di rawa-rawa, di danau, dan di laut).
Dan perlu diketahui, gaya gravitasi terhadap benda-benda di permukaan bumi itu besarnya/kekuatannya juga berbeda-beda atau tidak sama ( Gravity_of_Earth ). Bahkan ada tempat-tempat tertentu di bumi memiliki gaya gravitasi yang sangat kuat, misalnya di tengah laut di suatu perairan tertentu. Hal ini berdasarkan pengalaman/pengamatan langsung, bukan kisah misteri melainkan ilmiah, hanya mungkin belum ada ilmuwan yang menelitinya. Dan juga di suatu kawasan/laut tertentu, kecepatan suatu kapal dalam kondisi 'melawan arus' (berdasarkan Buku Arus Pasang-Surut), ternyata lebih cepat dari kecepatan normalnya, hal ini juga belum ada penelitiannya...........
Jika ada ilmuwan peneliti yang tertarik untuk melakukan penelitian apa yang saya sampaikan di atas, Insya Allah saya bisa menunjukkan kawasan/perairannya, di negara kepulauan Republik Indonesia.
Prinsip Kesetaraan yang dikemukakan oleh Albert Einstein yang mendasari teori relativitasnya, disimpulkan berdasarkan metoda penalaran induktif, namun kejadian-kejadian khusus yang digunakan sebagai acuan tidak lengkap (incomprehensive), oleh karenanya salah,
In reality, the strength of earth's gravity varies depending on locations. In this case, Einstein's theory of gravity - nothing about force, the behavior of objects in a gravitational field, the planets, for example, not in terms attraction but simply in the terms of the paths they follow - self-proven to be wrong.
Until 2010 I still believe that Einstein's general relativity is correct, but changed at the end of it when I'v read Lincoln Barnet's book Universe and Dr. Einstein, page 78-79. Now I know, general relativity was totally wrong because Einstein's proving method on his hypothesis 'deflection of light by the Sun' isn't scientific and deeply wrong.
