Social Icons

1 Desember 2012

JULIAN STAFFORD CORBETT




Sir Julian Stafford Corbett ,  adalah sejarawan Angkatan Laut Inggris,  Royal Navy,  yang terkenal dengan buku yang ditulisnya pada tahun 1911,  berjudul    Some Principles of Maritime Strategy  “.    Hasil pemikiran Julian Corbett tentang Strategi Maritim masih dipelajari sampai sekarang.   Diajarkan di dalam berbagai pendidikan yang berhubungan dengan topik strategi maritim,  baik di lingkungan militer maupun non-militer.   



Disamping itu pemikiran Corbett tentang strategi maritim juga digunakan sebagai salah satu acuan bagi para pemikir strategi zaman sekarang.  

Julian Cotbett adalah teman baik dan pendukung Admiral John Jackie Fisher,  seorang tokoh yang menggulirkan reformasi Royal Navy  pada awal abad-20.  Julian Corbett juga dipercaya untuk menulis sejarah operasi Angkatan Laut Inggris pada masa Perang Dunia-1.


Pandangan dan pemikiran Julian Corbett  pada masanya banyak mendapat  tentangan dari lingkungan perwira Royal Navy sendiri,    Sebagian malah membuat marah,  karena  Julian Corbett cenderung menitik-beratkan ke teori daripada prakteknya.   Corbett sangat menekankan pentingnya mempelajari ilmu perang  dalam bentuknya sebagai teori ilmiah.   Sedangkan kebanyakan perwira senior Royal Navy pada masa itu justru cenderung ke prakteknya,  dan mereka berpandangan bahwa  pemikiran Corbett mengabaikan aspek heroisme seperti yang pernah ditunjukkan oleh Napoleon Bonaparte,  atau pahlawan idola mereka  : 
Lord Nelson.


Tujuan Julian Corbet sebenarnya adalah untuk mengisi kekosongan kerangka acuan kerja bagi penerapan peran dan fungsi Angkatan Laut.    Dengan kata lain,  bahwa dalam rangka menjalankan peran dan fungsi dengan sebaik-baiknya,  Angkatan Laut memerlukan  suatu kerangka acuan kerja atau semacam   buku panduan  ,  yaitu  :    Doktrin Maritim.   



Hasil pemikiran Julian Corbett di awal abad-20 tersebut yang membidani lahirnya Doktrin Maritim Inggris / British Maritime Doctrine.     Dan Corbett percaya bahwa pengembangan teori perang dan strategi maritim yang diajarkan dalam pendidikan- pendidikan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik bagi negara Inggris dalam upaya pertahanan negaranya.   
Pemikiran Julian  Corbett  tersebut  termasuk ‘ luar biasa ‘ pada zamannya,   karena dengan demikian Corbett berusaha menstransfer pengetahuan tentang perang dan pertahanan negara ke ruang yang lebih luas,  yaitu ruang publik  atau masyarakat umum.  


Berkaitan dengan hal ini,  gagasan atau  konsep pengajaran Julian Corbett  bisa  dikatakan  mirip atau mungkin sama dengan konsep pertahanan rakyat semesta,  yang menyertakan keterlibatan seluruh lapisan masyarakat.



Julian Corbett menulis,  bahwa    sesuatu yang diajarkan  ,  dengan kata lain    doktrin  “ ,  adalah :



“common vehicle of expression and a common plane of thought . . . for the sake of mental solidarity between a chief and his subordinates”.


Pemikiran Julian Corbett banyak dipengaruhi oleh Carl von Clausewitz,  dalam bukunya    On War  “.     Pengaruh dari pemikiran Clausewitz  tampak jelas,  sehingga bisa dikatakan pemikiran Corbett dalam bukunya bertitik-tolak  atau menggunakan landasan dasar  ide-ide Clausewitz.   Namun tidak seluruh ide Clausewitz diterimanya,  mengingat ide Clausewitz termasuk konsep perang kontinental.   



 Menurut Clausewitz,  strategi perang yang pertama dan harus dilakukan guna meraih kemenangan,   adalah dengan melakukan konsentrasi kekuatan secara maksimun,  dan lalu mengarahkan kekuatan tersebut dalam pertempuran yang menentukan ( decisive battle ) untuk menghancurkan kekuatan lawan.   

  

"As many troops as possible should be brought into the engagement at the decisive point.... This is the first principle of strategy" 



"The best strategy is always to be very strong; first in general , and then at the decisive point.... There is no higher and simpler law of strategy than that of keeping one's forces concentrated"   (  Clausewitz,  On War ).

Corbett berpandangan sebaliknya.    Pengerahan dan konsentrasi kekuatan secara maksimun dalam perang laut justru harus dihindari.    Ini point penting yang dikemukakan Corbett,  sebagai salah satu faktor yang menonjol perbedaan antara  perang darat dan perang di laut.

Point penting yang ditekankan oleh Julian Corbett kemungkinan didapat dari bukti berupa fakta historis dalam Perang Peloponesia,  yaitu hancurnya konsentrasi maksimum Armada  Athena dalam perang melawan Liga Peloponesia yang dipimpin Sparta,  pada zaman kapal Galley.    Akibat dari kekalahan dalam perang itu,  di laut maupun di darat,  Athena tidak pernah bangkit lagi.  



Di samping itu,  sejarah Inggris sendiri juga mencatat keberhasilannya menghancurkan konsentrasi maksimum Armada  Spanyol,  dalam perang yang terjadi pada tahun 1588.



Dan premis yang dikemukakan oleh Julian Corbett juga  telah terbukti dalam Perang Pasifik yang berlangsung dari tahun 1941 - 1945,  berupa hancurnya konsentrasi kekuatan Armada  Sekutu ( ABDA ) yang dipimpin oleh Rear Adm.Karel Doorman dalam Pertempuran  di Laut Jawa ( 27 April 1942 ).  


Kehancuran armada sekutu membuka jalan bagi Jepang untuk mendaratkan pasukannya di Pulau Jawa khususnya,  dan ' dengan mudah pula ' Jepang mengambil alih kekuasaan Hindia Belanda / Indonesia dari tangan Belanda.



Demikian pula kehancuran konsentrasi maksimum kekuatan laut dialami oleh pihak Jepang,  berupa hancurnya kekuatan inti Armada Jepang yang dipimpin sendiri oleh Admiral Yamamoto dalam Pertempuran di Midway ( 4-14 Juni 1942 ).    



Dan akibatnya,  kehancuran armada Jepang dalam pertempuran di Midway tersebut menjadi titik-balik dalam Perang Pasifik.   Sejak kehancuran armadanya di Midway,  Jepang mulai terdesak sampai berakhirnya perang dengan menyerahnya Jepang kepada Sekutu pada tanggal 2 Sebtember 1945 di atas geladak USS. Missouri. 





Joint Doctrine Publication 0-10 (JDP 0-10), August 2011 :  

BRITISH MARITIME DOCTRINE - Pdf



It is widely claimed that the current British Maritime Doctrine is highly influenced by the ideas of British strategist and naval historian Sir Julian S. Corbett. These conclusions, however, rarely originate from systematic empirical investigations of the doctrine itself. The purpose of this article, therefore, is to investigate the intellectual bonds between Corbett and this particular doctrine. In order to bring structure and coherence to the investigation, distinctions are made between four different kinds of influence—formal and informal influence, as well as direct and indirect influence. Although Corbett's influence can certainly be established, it needs to be qualified in at least two respects: his ideas are much more influential in maritime/naval matters on the military-strategic level of war than on operational aspects, and his thinking often seems to be used to “intellectually” legitimize a proposition or a conclusion reached for other reasons. While focusing on certain aspects of Corbettian thinking and disregarding others, the authors ofBritish Maritime Doctrine in fact often tend to quote not Corbett or his thinking, but rather his legend. 
( Julian Corbett and the current British Maritime Doctrine,  www.tandfonline.com  ).









I heartily recommend this book, and please stop saying Einstein was right again



Share

 
Blogger Templates