Twin study shows environmental factors play a greater role than genetic ones in shaping individual immunity.
By Jenny Rood
| January 16, 2015
How humans respond to the pathogens they
encounter has less to do with genetics than with their previous exposure to
viruses and bacteria, a study of twins published this week (January 15) in Cell
has found. By measuring over 200 immune system parameters—such as blood protein
levels or the number of immune cells—in 210 identical or fraternal twins, a
team led by Mark Davis of Stanford University found that environmental factors
were more influential than genetic ones in determining the variation between
twins more than 75 percent of the time. For over half of the measured
parameters, environmental influences accounted for most of the difference. The
study participants ranged in age from 8 to 82 years old, and the younger twins,
likely exposed to the same environment as each other, showed greater
similarities in their immune systems than older ones.
“What we found was that in most cases,
including the reaction to a standard influenza vaccine and other types of
immune responsiveness, there is little or no genetic influence at work, and
most likely the environment and your exposure to innumerable microbes is the
major driver,” Davis said in a statement.
One of the largest environmental causes of immune
differences between the twins was the presence cytomegalovirus, a usually
harmless chronic infection harbored by three in five Americans. Sixteen of the
27 pairs of identical twins had one infected and one non-infected twin, and in
these cases, the researchers found that the cytomegalovirus alone explained
over half of the differences between the two siblings’ immune systems.
(TheScientist.Com)
Artikel di atas senada dengan artikel di blog ini :
Disamping itu, ilmu kedokteran modern sekarang ini banyak mengabaikan pengaruh dari faktor lingkungan / environment!.
Padahal ada banyak fakta beberapa jenis penyakit tertentu hanya terdapat di kawasan tertentu misalnya di suatu pulau kecil tertentu , dan tidak menyebar ke daerah lain / pulau lain. Ada banyak fakta jenis obat tertentu efektif digunakan di suatu negara, tapi tidak efektif digunakan di negara lain. Ada banyak fakta seseorang dinyatakan HIV positif di suatu negara, tapi diperiksa dengan methode yang sama di negara lain ternyata hasilnya negatif. Ada banyak fakta penyakit flu musiman menimbulkan korban jiwa yang sangat besar di suatu negara setiap tahunnya, tetapi relatif tidak menimbulkan korban jiwa di negara lain. Ada banyak fakta jenis / tipe virus tertentu, misalnya HIV, itu berbeda-beda tipenya di kawasan dunia satu dan lainnya. HIV di kawasan Afrika berbeda tipenya dengan HIV di Amerika Serikat atau di Asia Tenggara. Tidak jauh-jauh, HIV di tanah Papua berbeda tipenya dengan HIV di pulau Bali atau HIV di wilayah DKI.Jakarta. Mengapa bisa terjadi perbedaan-perbedaan tersebut ?
ISLAND DISEASE
Patut diduga, penyebabnya adalah environment factor, tidak lain adalah nuklid radioaktif setempat atau radiasi bumi ( earth radiation ). Dan sepertinya soal earth radiation ini belum banyak diteliti, misalnya sampai sejauh mana pengaruhnya terhadap biologis, dan apakah ada hubungannya dengan kekebalan ras ( Ras Immunity ) dan kekebalan spesies ( Species Immunity ).
Bukan tidak mungkin, misalnya, penyakit Morbus Hansen yang dahulu dikenal sebagai penyakit Kusta atau Lepra, dan dalam ilmu penyakit dikatakan penyebabnya adalah bakteri Mycobacterium leprae ( exogenous ) - dan sampai sekarang belum diketahui secara jelas cara penularannya - penyebab sesungguhnya atau asal-usul bakterinya adalah : Radiasi Bumi / Nuklid Radioaktif setempat, mengingat bahwa pengaruh radiasi yang berlangsung lama dan kontinyu memberikan dampak nyata terhadap tubuh manusia, dapat menimbulkan kerusakan sel-sel kulit ( endogenous bactery ). Bakteri yang dikatakan sebagai penyebab penyakit Hansen itu tercipta atau berasal dari sel-sel tubuh yang rusak , bukan " makhluk angkasa luar " yang menyelinap masuk ke dalam tubuh manusia !
Read More: Rasionalisme Pancasila