Social Icons

16 Oktober 2012

MILITARY DOCTRINE


Sekilas mengenal doktrin militer.
    War is a matter of vital importance to the state;   the province of life or death;   the road to survival or ruin.   It is mandatory that is be thoroughly studied     (  Sun Tzu,  500 BC  ).

"  Doctrine is a common vehicle for expression and a common plane of thought. "  (  Julian Corbett,  1854 - 1922 ).

"   At the very heart of War lies Doctrine.   It represents the central belief for waging war in order to achieve victory.   Doctrine is of the mind,  a network of faith and knowledge reinforced by experience which lays the pattern for the utilization of men,  equipment,  and tactics.   It is fundamental to sound judgment.  "  (  General Curtis E.L, USAF,  1968  ).

"  DECEPTION IN OPERATION DESERT STORM
.   The Chinese classical writer Sun Tzu maintains that all warfare is based on deception.   General H.Norman Schwarzkopt exemplified this premise in leading the campaign to drive the Iraqi Army out of Kuwait in Operation Desert Storm  (  Joint Pub, III -7,  5 May 1995  )."
Apakah doktrin militer itu ?  Sebelum menjawab pertanyaan tersebut,  sebaiknya kita ingat kata-kata Carl Von Clausewitz dalam bukunya  "  On War  "  (  1832  ),  bahwa sering sekali sesuatu yang paling sederhana dalam perang,  justru merupakan suatu hal yang sulit.
Doktrin,  dalam hal ini yang dimaksud adalah Doktrin Militer /  Military Doctrine,  termasuk salah satu hal yang dimaksud oleh Clausewitz.

Oleh sebab itu guna mencegah kerancuan penalaran,  dalam hal ini suatu doktrin militer sering dikacaukan dengan strategi militer,  diperlukan kesamaan persepsi tentang apa yang dimaksud dengan doktrin militer,  dan apa perbedaan antara doktrin militer dengan strategi militer.

Pertama,   walaupun istilah ' doktrin '  itu sendiri berasal dari ajaran keagamaan,  namun doktrin tidak selalu berkaitan dengan agama.   Doktrin dalam ajaran agama disebut ' Dogma ',  yaitu suatu ajaran keagamaan yang tidak boleh diubah dan tidak boleh dibantah,  alias harus dipatuhi 100 %.   Mempertanyakan suatu dogma sah-sah saja,  dengan maksud untuk memahami lebih dalam tentang tujuan atau hikmah dari pelaksanaan ajarannya,   Namun mengubah suatu dogma ?  Jangan coba-coba deh.   Telan bulat-bulat dan laksanakan dengan penuh semangat,  dan semoga dengan ketulusan niat dan istiqamah,  hikmah dibalik dogma yang dipertanyakan itu akan terbuka dengan sendirinya.

Di luar ajaran agama,  suatu hal yang diyakini kebenarannya mirip seperti dogma dalam ajaran agama,  disebut ' Doktrin '.   Dan bedanya antara doktrin dengan dogma dalam ajaran agama,  doktrin boleh diubah atau direvisi,  disesuaikan dengan perkembangan zaman.   Demikian juga berkaitan dengan Doktrin Militer,   bukan merupakan suatu hal yang tabu untuk merevisinya,  bahkan merupakan suatu keharusan,  khususnya dihadapkan dengan perkembangan situasi politik dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kedua,  dalam membicarakan / membahas Doktin Militer sering terjadi kerancuan penalaran antara Doktrin dengan Strategi.   Adapun sebabnya,  karena ke duanya berkaitan sangat erat,  dan saling mempengaruhi.   Walaupun demikian tetap dapat dibedakan,  bahwa doktrin bukan strategi.   Doktrin mempengaruhi pelaksanaan strategi,  dan hasil dari pelaksanaan strategi menjadi suatu pengalaman ( fakta historis ) untuk penyempurnaan / revisi doktrin.   Singkatnya :  "   Doctrine influences strategy,  and results of strategy become the experiences that are the basis for doctrine.  "  

Oleh sebab itu stratifikasi doktrin militer digambarkan berupa ' Pohon Doktrin ',  dan akar dari pohon itu adalah sejarah militer / perang,  terutama yang pernah dialami oleh bangsa sendiri misalnya seperti sejarah perangnya Fatahilah,  Sultan Agung,  Sultan Babullah,  dsbnya.  Dapat juga mengambil pengalaman dari sejarah perangnya bangsa-bangsa lain di dunia.

Ketiga,  Doktrin Militer memiliki stratifikasi sesuai level-level penggunaannya.   Pada level yang tertinggi adalah doktrin militer yang temasuk Strategi Besar  (  Grand Strategy  ),  kemudian tingkatan di bawahnya  doktrin militer level Strategi,  Operasional,  dan level Taktik.  Stratifikasi doktrin militer tersebut sesuai dengan Tingkatan Komando dan Perencanaan,  dalam hal ini dalam dunia kemiliteran dikenal empat tingkatan komando  :  Strategi Besar,  Strategi,  Operasional,  dan Taktik.



Pengertian dan definisi Doktrin

Definisi sederhana,  yang dimaksud doktrin adalah ' suatu ajaran '  atau ' sesuatu yang diajarkan '.   Walaupun pengertian ' suatu ajaran '  itu sangat sederhana,  dalam dunia kemiliteran suatu ajaran-ajaran yang sederhana tidak boleh diabaikan.   Karena doktrin militer sebagai ' sesuatu yang diajarkan '  itu sesungguhna sanggup mengubah pola pikir dan pola tindak manusia.   Bukan itu saja,  bahkan sanggup menggerakkan atau ' mendikte ' suatu organisasi,  suatu badan,  atau suatu kelompok manusia yang ada di dalamnya.

Dalam pengertian yang lebih luas,  ' sesuatu yang diajarkan '  itu bahkan sanggup ' mengubah dunia '.   Ingat saja ajaran-ajaran seperti Komunisme, KapitalismeLiberalisme  yang mampu menggerakkan bangsa-bangsa di dunia untuk saling bersaing dan berebut pengaruh,  dan tidak jarang hal itu menimbulkan peperangan yang mengakibatkan korban jutaan manusia .......................................

Ajaran-ajaran di atas itu termasuk ' doktrin ',  dan tentu saja bukan suatu hal yang tabu untuk mengubah ajaran-ajaran tersebut bila ajaran-ajaran itu sudah kedaluwarsa dan memang sudah saatnya untuk diubah,  direvisi,  ataupun diganti.


Doktrin sebagai panduan untuk bertindak.


Doktrin Militer,  walaupun mengatur suatu organisasi militer,  namun bukan merupakan suatu aturan yang kaku.   Doktrin militer
mengekspresikan berbagai kerangka acuan  secara singkat,  bagaimana seharusnya suatu pasukan militer melaksanakan peran dan fungsinya dalam kampanye,  operasi tempur,  maupun keterlibatannya dalam berbagai operasi bantuan. 

Singkatnya,  doktrin militer berfungsi sebagai ' panduan untuk bertindak '.   Dan sekali lagi,  panduan tersebut bukan merupakan aturan yang kaku,  melainkan mendorong inisiatif dan berpikir kreatif.  Walaupun demikian,  kadang-kadang kreatifitas yang muncul dalam situasi perang / di medan tempur,  menyimpang jauh dari dokrin panduannya,  sehingga berakibat fatal bagi pasukan.   Contoh aktual adalah kegagalan / kekalahan AS dalam perang Vietnam pada dekade 1970-an.

Sebagai suatu kerangka acuan untuk bertindak,  doktrin militer harus memiliki ' greget ' yang bisa menimbulkan semangat dan motivasi,  serta kteatifitas.  Oleh karenanya doktrin militer biasanya menyertakan kutipan-kutipan singkat dari peristiwa sejarah militer / perang,  dan juga quotes dari tokoh-tokoh militer,  sehingga mendorong pembacanya untuk mengetahui lebih lanjut kisah sejarah perangnya. 


Beberapa contoh  :

Dari  Doktrin Maritim Inggris  /  British Maritime Doctrine  :  Joint Doctrine Publication 0-10 (JDP 0-10), August 2011  :   
“Let us begin with an island, an essentially maritime nation…Her power, as everyone knows, is a complex edifice that rests not only on the territory of the Home State but also on the extended
network of commercial, financial, colonial, political, banking, and agriculture concerns, of which the maritime communications constitute the soul, the nervous system and the arterial circulation. The centre of gravity is not in ‘the old country’ but elsewhere at some mysterious point situated in the immensity of the oceans.”    Admiral Raoul Castex, French Navy (1878 – 1968)
"  Maritime Diplomacy.  Throughout the conflicts in Sierra Leone, the UK used the presence of British warships and their actual, or indeed implied, capability to project power far inland to both reassure the legitimate government in Freetown and to deter, coerce and compel the rebel force in the hinterland. Individual demonstrations of capability were used when necessary; however, for the majority of the conflict, a minimal presence achieved significant effect. "

" The Proliferation of Sea Denial Capabilities.  On 26 March 2010 the South Korean 1,200 tonne corvette Cheonan sank with the loss of 40 sailors in waters disputed between North and South Korea. It was later demonstrated that the ship had been hit by a torpedo almost certainly fired by a North Korean conventional submarine."


Dari Joint Doctrine Publication Amerika Serikat :

 

“The want of accurate maps of the Country which has hitherto been the Scene of War, has been a great disadvantage to me. I have in vain endeavored to procure them and have been obliged to make shift with such sketches as I could trace from my own Observations.”  General George Washington

“Nothing should be neglected in acquiring a knowledge of the geography and military statistics of their states, so as to know their material and moral capacity for attack and defense as well as the strategic advantages of the two parties.” Jomini Precis de l’Art de la Guerre, 1838
“The commander must acquaint himself beforehand with the maps so that he knows dangerous places for chariots and carts, where the water is too deep for wagons; passes in famous mountains, the principal rivers, the locations of highlands and hills; where rushes, forests, and reeds are luxuriant; the road distances; the size of cities and towns; well-known cities and abandoned ones; and where there are flourishing orchards. All this must be known as well as the way boundaries run in and out.”
Tu Mu, 803-852, Wei Liao
“An important difference between a military operation and a surgical operation is that the patient is not tied down. But it is a common fault of leadership to assume that he is.” Captain Sir B.H. Liddell Hart 1944
“The great military victory we achieved in DESERT STORM and the minimal losses sustained by US and Coalition forces can be directly attributed to the excellent intelligence picture we had on the Iraqis.” General H. Norman Schwarzkopf Commander in Chief US Central Command, 1991




"  INFLUENCES on the strategy process are both numerous and important. Most are relatively well known and understood because they are similar to the influences that affect almost any political decision. This chapter, however, deals with an influence peculiar to national security strategy decisions—military doctrine. A detailed examination of doctrine is in order for at least two reasons. Doctrine has, or should have, an extraordinary impact on the strategy process, and doctrine is an ill-defined, poorly understood, and often confusing subject in spite of its considerable importance."

Kutipan beberapa pernyataan dari Doktrin Maritim negara Inggris - British Maritime Doctrine - Edisi Agustus 2011 :



JDP 0-10: British Maritime Doctrine, August 2011
Maritime power is:

The ability to project power at sea and from the sea to influence the behaviour of people or the course of events

Naval Presence :
Our presence in the first place: engagement without entanglement may be a sufficient demonstration of intent and deterrence to prevent the need for final engagement


COMPONENTS OF BRITISH MARITIME FIGHTING POWER

Fighting Power is the ability to fight and achieve success in operations. It is made up of an essential mix of 3 inter-related components:

a.  Conceptual : the thought process providing the intellectual basis and theoretical justification for the provision and employment of armed forces.

b.  Moral : the ability to get people to fight, individually and collectively.

c. Physical: the means to fight – balanced, agile maritime forces at readiness and with warfighting at their core


THE MORAL COMPONENT – THE WILL TO FIGHT AND WIN

The enduring spirit derived from our people’s loyalty to their ship, unit or team sustained by high professional standards and strong leadership, that gives us courage in adversity and the determination to fight and win.
You can build a new ship in 3 years but you can’t rebuild a reputation in under 300 years.

( Royal Navy Ethos )







Share


 
Blogger Templates