Rene Descartes barangkali satu-satunya filsuf
yang sering berpindah-pindah. Dia
dilahirkan di Perancis pada tahun 1596,
kemudian belajar ilmu hukum dan kedokteran. Karena tidak cocok dengan gaya hidup borjuis
di lingkungan kehidupannya, Descartes
menyeberang ke Jerman dan menjadi tentara di sana. Pada waktu menjadi tentara Jerman itulah
dia menerima panggilan kefilsufan,
setelah secara tidak sengaja dia mengalami dua kali pengalaman mistik.
Dari Jerman dia menyeberang lagi ke negeri Belanda, kemudian menerbitkan tulisan-tulisannya. Berkat tulisan-tulisannya, nama Descartes menjadi terkenal di Eropa. Pada tahun 1649 Descartes diundang ke Swedia oleh Ratu Christina, dan kemudian meninggal di sana satu tahun kemudian.
Dari Jerman dia menyeberang lagi ke negeri Belanda, kemudian menerbitkan tulisan-tulisannya. Berkat tulisan-tulisannya, nama Descartes menjadi terkenal di Eropa. Pada tahun 1649 Descartes diundang ke Swedia oleh Ratu Christina, dan kemudian meninggal di sana satu tahun kemudian.
Kata-kata Descartes yang
terkenal : Cogito Ergo Sum, yang
artinya : Saya Berpikir, Maka Saya Ada.. Kelihatannya pernyataan itu sederhana, namun memliki makna yang dalam, karena dengan kata-kata itu Descartes ingin
merombak pikiran-pikiran kolot yang berlaku pada zamannya. Sebelum Descartes, orang berpikir bahwa yang disebut kebenaran
itu adalah sesuatu yang datang berdasarkan kekuasaan di luar manusia, yakni kekuasaan gereja, kitab suci,
tradisi, maupun kekuasaan
Negara. Descartes menentang hal itu.
Menurut Descartes, kebenaran itu
berada dalam diri manusia dan sangat tergantung kepada manusianya sendiri. Manusia bukan hanya sebagai obyek, namun juga menjadi subyek. Manusia menjadi titik tolak pemikiran, dan manusia yang berpikir itulah yang
memiliki kekuatan untuk membawa serta memikul kenyataan.
Descartes membangkitkan optimisme
terhadap kemampuan akal pikiran. Ini
merupakan awal dari rasionalisme, yang
merupakan ciri pokok dari filsafat modern..
Oleh karenanya Descartes dikenal sebagai Bapak Filsafat Modern. Pengaruhnya sangat besar. Tidak hanya dalam memajukan filsafat, namun juga mendorong penemuan-penemuan baru ilmu pengetahuan dan
teknologi. Berkat optimisme terhadap kemampuan akal pikiran, Iptek di dunia Barat berkembang pesat. Dunia Barat menjadi pusat kemajuan
dunia, yang akhirnya menyebar ke seluruh penjuru dunia.
***
Masih pada abad-17, tidak berapa lama setelah Descartes meninggal, dari Perancis pula muncul filsuf yang berbeda pandangan, yaitu Blaise Pascal ( 1623 – 1662 ), seseorang yang sejak muda mempunyai bakat luar biasa dalam Ilmu Pasti. Menurut Blaise Pascal, pengetahuan berdasarkan akal pikiran hanya salah satu sumber ilmu pengetahuan. Ada sumber lain yang lebih penting, yaitu pengetahuan intuitif. Pascal lebih tegas lagi mengatakan, bahwa perbuatan paling tinggi dari akal adalah mengakui, bahwa akal itu sangat terbatas. “ Hati mempunyai alasan-alasan yang tidak diketahui oleh akal, “ kata Pascal. The heart has its reasons of which reason knows nothing. Oleh sebab itu untuk mencari keselamatan hidup, manusia tidak hanya membutuhkan logika akal, melainkan juga logika hati.
Blaise Pascal agak sendirian dalam sejarah filsafat. Dia merupakan satu pengecualian dalam deretan filsuf-filsuf Barat abad-17. Pascal pula yang meyakini, bahwa perkembangan pemikiran rasional tidak pernah dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang paling esensial. Tidak juga dapat memecahkan permasalahan pokok kehidupan manusia. Bukan berkat pikirannya, melainkan berkat rahmat Tuhan paradoks-paradoks eksistensi kehidupan manusia teratasi.
***
Dari peninjauan secara singkat pemikiran Descartes dan Blaise Pascal pada abad-17, kita menengok pemikiran yang pernah ada di abad-11, ditemukan kesamaan pandangan antara Blaise Pascal dengan Imam Al-Ghazal, filsuf dan tokoh rekonsiliasi Islam. Menurut pendapat Imam Al-Ghazali, dibalik akal masih ada kondisi lain yang di dalamnya tampak berbagai hal yang tidak tampak bagi akal. Pendapat ini persis sama dengan pandangan Blaise Pascal. Apa yang diungkapkan oleh Pascal sebagai logika hati, sudah pernah disampaikan atau diajarkan oleh Imam Al-Ghazali, yaitu yang disebutnya cita rasa batiniah atau ‘ dzauq ‘. Bahkan dalam ajarannya, al-Ghazali menganjurkan agar berupaya menjadi ahli dzauq, karena melalui pengetahuan yang didapat dengan jalan dzauq manusia dapat mencapai pengetahuan yang lebih tinggi. Dan dengan pengetahuan tersebut dapat memecahkan permasalahan kehidupan yang tidak bisa dipecahkan dengan akal pikiran.
Akal pikiran manusia memiliki kemampuan menembus dimensi ruang. Pendayagunaan kemampuan ini mendorong manusia untuk ‘ menguasai duna ‘. Namun akal pikiran tidak mampu menembus dimensi waktu. Dan karena keterbatasan inilah maka ‘ penguasaan terhadap duniawi ‘ itu pada hakikatnya adalah semu, terbatas, relative, atau pada dasarnya tidak bisa terwujud sama sekali. Keterbatasan dari akal itu juga memberikan hikmat bagi manusia, karena menimbulkan kesadaran bahwa segala keberhasilan yang dicapai oleh manusia dari akal pikirannya, sesungguhnya adalah berkat rahmat Tuhan.
***
Dari uraian singkat tentang Rene Descartes, Blaise Pascal, dan Imam Al-Ghazali di atas penulis ingin menggarisbawahi, bahwa pada akhirnya manusia akan menyadari betapa sangat terbatasnya akal pikiran yang dimilikinya. Tepat sekali apa yang dikatakan oleh Blaise Pascal, bahwa perbuatan paling tinggi dari akal adalah mengakui bahwa akal itu terbatas.
" Seluruh jalan raya intelek, semua lintasan teori dan perkiraan, menuju ke lembah yang tak dapat dibentangkan oleh kecerdasan manusia, karena manusia dibelenggu oleh keadaan wujudnya, keterbatasan dan ketergantungan alamiahnya. " ( Lincoln Barnett )
Namun walaupun akal kita terbatas, kita juga meyakini bahwa akal yang dimiliki manusia merupakan alat utama yang membedakan antara manusia dengan makhluk hidup lainnya.
Jika kita ingin mengetahui lebih jauh lagi sampai batas mana tingkat keterbatasan akal manusia, atau ingin mengetahui perbedaan antara ' logika akal ' dengan ' logika hati ', kita bisa belajar dengan ' membaca bahasa alam ' sebagai suatu pengalaman sehari-hari yang sering kita lihat, namun mungkin kita tidak pernah memikirkan makna hakikatnya, yaitu perbedaan antara Bulan dengan Matahari. Bulan mendapatkan cahaya dari matahari. Tanpa cahaya matahari, bulan tidak berarti apa-apa. Ringkasnya, cahaya matahari ' menghidupkan ' cahaya bulan. Sedangkan cahaya bulan itu sendiri kadang-kadang juga tidak sampai ke bumi karena tertutup oleh awan / mendung. Dengan demikian pujian terhadap bulan yang tampak indah di waktu malam hari, seharusnya pujian diberikan kepada sang matahari yang dengan sukarela memancarkan cahayanya.
Contoh ibarat antara bulan dengan matahari di atas mungkin bisa menjelaskan atau melengkapi teori tentang ' Kesadaran ', khususnya hubungan atau mekanisme antara alam sadar ( conscious mind ) yang memiliki kontak langsung dengan realitas, dengan alam pra-sadar ( preconscious mind ) dan alam bawah sadar ( unconscious mind ).
Singkatnya, akal pikiran hanya sekedar mengenal dan tahu, namun akal pikiran tidak merasakan. Segala apa yang dikenal atau diingat oleh akal pikiran ' dirasakan ' oleh hati. Segala apa yang dirasakan oleh hati, mendorong motivasi / perbuatan. Hati memberikan reaksi dan ' memerintahkan ' akal pikiran untuk melaksanakannya. Hati ibarat sang raja, akal pikiran ibarat perdana menteri atau wazirnya. Tanpa rasa hati, akal pikiran pasif, tidak hidup dan berkembang.
Oleh karenanya, ' cogito ergo sum '-nya Rene Descartes bisa dikatakan sebagai suatu ' rasionalisme murni ' yang memberi bobot berlebihan terhadap akal pikiran.
Di Indonesia yang berdasar kepada falsafah Pancasila, kita mengenal istilah Cipta - Rasa - Karsa.. Yang dimaksud dengan Cipta adalah akal pikiran, Rasa adalah budi / nurani, sedangkan Karsa adalah kehendak / keinginan. Cipta - Rasa - Karsa bertitiktolak dari prinsip-prinsip Keserasian, Keselarasan, dan Keseimbangan antara jasmani dan rohani. Sebab itu ' cogito ergo sum ' atau ' saya berpikir, maka saya ada ' yang dicanangkan oleh Rene Descartes, dihadapkan dengan falsafah Pancasila, perlu disesuaikan atau tidak bisa 100 % digunakan. Dalam konteks Cipta - Rasa - Karsa, ' saya berpikir, dan saya ada ', mungkin bisa kita maknai ' saya berpikir dan menimbang serta merasakan, maka saya ada '. Dengan kata lain, adanya Karsa atau Kehendak, setelah kita berpikir, menimbang dan merasakan. Mungkin tidak ada yang keberatan bila pengertian dalam istilah tersebut kita sebut ' Rasionalisme Pancasila ', yaitu suatu rasionalisme yang berdasarkan atas prinsip-prinsip Keserasian, Keselarasan, dan Keseimbangan antara jasmani dan rohani, atau antara yang lahir dan yang batin.
"Rolling In The
Deep"
There's
a fire starting in my heart
Reaching a fever pitch, it's bringing me out the dark
Finally I can see you crystal clear
[Clean version:] Go 'head and sell me out and I'll lay your ship bare
[Explicit version:] Go 'head and sell me out and I'll lay your shit bare
See how I leave with every piece of you
Don't underestimate the things that I will do
There's a fire starting in my heart
Reaching a fever pitch
And it's bringing me out the dark
The scars of your love remind me of us
They keep me thinking that we almost had it all
The scars of your love, they leave me breathless
I can't help feeling
We could have had it all
(You're gonna wish you never had met me)
Rolling in the deep
(Tears are gonna fall, rolling in the deep)
You had my heart inside of your hand
(You're gonna wish you never had met me)
And you played it, to the beat
(Tears are gonna fall, rolling in the deep)
Baby, I have no story to be told
But I've heard one on you
And I'm gonna make your head burn
Think of me in the depths of your despair
Make a home down there
As mine sure won't be shared
(You're gonna wish you never had met me)
The scars of your love remind me of us
(Tears are gonna fall, rolling in the deep)
They keep me thinking that we almost had it all
(You're gonna wish you never had met me)
The scars of your love, they leave me breathless
(Tears are gonna fall, rolling in the deep)
I can't help feeling
We could have had it all
(You're gonna wish you never had met me)
Rolling in the deep
(Tears are gonna fall, rolling in the deep)
You had my heart inside of your hand
(You're gonna wish you never had met me)
And you played it, to the beat
(Tears are gonna fall, rolling in the deep)
We could have had it all
Rolling in the deep
You had my heart inside of your hand
But you played it, with a beating
Throw your soul through every open door (woah)
Count your blessings to find what you look for (woah)
Turn my sorrow into treasured gold (woah)
You'll pay me back in kind and reap just what you sow (woah)
(You're gonna wish you never had met me)
We could have had it all
(Tears are gonna fall, rolling in the deep)
We could have had it all
(You're gonna wish you never had met me)
It all, it all, it all
(Tears are gonna fall, rolling in the deep)
We could have had it all
(You're gonna wish you never had met me)
Rolling in the deep
(Tears are gonna fall, rolling in the deep)
You had my heart inside of your hand
(You're gonna wish you never had met me)
And you played it to the beat
(Tears are gonna fall, rolling in the deep)
We could have had it all
(You're gonna wish you never had met me)
Rolling in the deep
(Tears are gonna fall, rolling in the deep)
You had my heart inside of your hand
(You're gonna wish you never had met me)
But you played it
You played it
You played it
You played it to the beat.
Reaching a fever pitch, it's bringing me out the dark
Finally I can see you crystal clear
[Clean version:] Go 'head and sell me out and I'll lay your ship bare
[Explicit version:] Go 'head and sell me out and I'll lay your shit bare
See how I leave with every piece of you
Don't underestimate the things that I will do
There's a fire starting in my heart
Reaching a fever pitch
And it's bringing me out the dark
The scars of your love remind me of us
They keep me thinking that we almost had it all
The scars of your love, they leave me breathless
I can't help feeling
We could have had it all
(You're gonna wish you never had met me)
Rolling in the deep
(Tears are gonna fall, rolling in the deep)
You had my heart inside of your hand
(You're gonna wish you never had met me)
And you played it, to the beat
(Tears are gonna fall, rolling in the deep)
Baby, I have no story to be told
But I've heard one on you
And I'm gonna make your head burn
Think of me in the depths of your despair
Make a home down there
As mine sure won't be shared
(You're gonna wish you never had met me)
The scars of your love remind me of us
(Tears are gonna fall, rolling in the deep)
They keep me thinking that we almost had it all
(You're gonna wish you never had met me)
The scars of your love, they leave me breathless
(Tears are gonna fall, rolling in the deep)
I can't help feeling
We could have had it all
(You're gonna wish you never had met me)
Rolling in the deep
(Tears are gonna fall, rolling in the deep)
You had my heart inside of your hand
(You're gonna wish you never had met me)
And you played it, to the beat
(Tears are gonna fall, rolling in the deep)
We could have had it all
Rolling in the deep
You had my heart inside of your hand
But you played it, with a beating
Throw your soul through every open door (woah)
Count your blessings to find what you look for (woah)
Turn my sorrow into treasured gold (woah)
You'll pay me back in kind and reap just what you sow (woah)
(You're gonna wish you never had met me)
We could have had it all
(Tears are gonna fall, rolling in the deep)
We could have had it all
(You're gonna wish you never had met me)
It all, it all, it all
(Tears are gonna fall, rolling in the deep)
We could have had it all
(You're gonna wish you never had met me)
Rolling in the deep
(Tears are gonna fall, rolling in the deep)
You had my heart inside of your hand
(You're gonna wish you never had met me)
And you played it to the beat
(Tears are gonna fall, rolling in the deep)
We could have had it all
(You're gonna wish you never had met me)
Rolling in the deep
(Tears are gonna fall, rolling in the deep)
You had my heart inside of your hand
(You're gonna wish you never had met me)
But you played it
You played it
You played it
You played it to the beat.