Social Icons

9 Januari 2016

POSISI STRATEGIS KEPULAUAN SPRATLY DAN PARACEL


rtf.org


Arti Penting dan Posisi Strategis Kepulauan Spratly dan Paracel 
    
Hingga saat ini belum ada angka pasti berapa sebenarnya jumlah pulau yang terdapat dalam gugusan Kepulauan Spratly dan Paracel, karena beberapa pulau sering kali hilang di saat air pasang tinggi dan bahkan ada yang sedang tumbuh. Pantauan terakhir sebuah pulau baru muncul di sebelah Utara negara bagian Sabah Malaysia pada tahun 1988. Kepulauan Spratly umumnya terdiri dari kumpulan atol, batu karang, gosong berpasir yang tidak berpenghuni serta terletak pada rangkaian garis vulkanis. Membentang dan meliputi area seluas lebih dari 250.000 km2 di bagian Selatan Laut China Selatan dengan panjang lebih dari 500 km dari Utara ke Selatan.
    
Titik terdekat ke pantai Sabah/Malaysia maupun dari Pulau Palawan milik Filipina sejauh 100 mil laut. Titik pusat kepulauan tersebut berada pada jarak kira 350 mil laut Timur laut ujung pulau Kalimantan dan sejauh 400 mil laut dari pantai Selatan Vietnam. Jarak antara Kepulauan Spratly dan Paracel kurang lebih 600 mil laut, adapun jarak Kepulauan Spratley ke Pulau Hainan, China 800 mil laut.
    
Tidak diragukan lagi bahwa kepulauan tersebut memiliki posisi geografis yang strategis karena terletak di jalur perhubungan laut yang sangat vital di Laut China Selatan, yang menghubungkan Samudera Pasifik, Asia Timur, Asia Tenggara dan Samudera India. Selama berpuluh tahun negara-negara industri besar di Asia Timur seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan sekarang ditambah dengan China dalam dua dekade terakhir sangat bergantung pada keamanan, keselamatan serta tak terputusnya jalur perhubungan laut ini untuk tujuan perekonomian dan perdagangan. Khususnya bagi Jepang dan China jalur laut ini merupakan life line karena hampir 90 persen impor minyak dan gas serta komoditi mentah lainnya melewati SLOC ini.
    
Dari sudut pandang strategi dan operasi militer misalnya, penyebaran kekuatan angkatan laut dan pemindahan pasukan Amerika Serikat yang tercepat ke Asia Tenggara maupun ke Samudera India adalah melalui jalur laut ini. Oleh karena itu dapat dipahami jika seandainya suatu kekuatan militer asing menduduki seluruh atau sebagian kepulauan ini, akan mendapat tentangan keras dari Amerika bahkan dari dunia maritim internasional, karena dianggap akan menjadi ancaman bagi keamanan pelayaran maupun lintas udara diwilayah tersebut. Kedudukan strategis kepulauan ini dari segi militer juga telah terbukti selama Perang Dunia Ke dua, di mana beberapa pulau dalam gugusan ini dipakai oleh Angkatan Laut Jepang sebagai pangkalan untuk mendukung kelanjutan operasi militernya ke Asia Tenggara.
    
Angkatan Laut Amerika juga pernah menggunakan kepulauan ini sebagai pangkalan aju untuk memproyeksikan kekuatannya ke daratan Vietnam selama Perang Vietnam. Karena alasan pengalaman masa lalu tersebut, alasan ekonomi perdagangan dan lain-lain, maka timbul keprihatinan dan kekhawatiran di antara negara-negara pengguna SLOC akan kemungkinan terjadinya konflik di kawasan tersebut karena gejala-gejala ke arah sana sekarang ini mulai terlihat.
    
Di samping faktor ekonomi perdagangan dan militer, rebutan kepemilikan atas Kepulauan Spratly dan perairan sekitarnya oleh beberapa negara adalah karena diyakini di wilayah tersebut menyimpan kandungan minyak dan gas bumi di bawah laut yang sangat besar. Menurut satu dokumen di China yang dikeluarkan oleh The Theoretical Department of the Lhonggou Quingnian Bao (China Youth News), kandungan sumber daya alam berupa minyak dan gas bumi di wilayah tersebut bernilai kira-kira US $ 1 trilion. Selain itu, kepulauan tersebut juga kaya akan sumber daya alam laut yang lain seperti mangan, nodules, serta beraneka macam ikan yang telah menjadi sumber kehidupan para nelayan negara sekitar sejak lama.



(Willy F.Sumakul)



WHO CLAIMS WHAT ?


Must-Read For Strategic Thinker, Tactic Planner and Serious Readers

Paperback, Enak dibaca dan Perlu! Edisi Bahasa Indonesia.

Black&White 
 

Full Color



Share


 
Blogger Templates