Social Icons

29 Februari 2016

THOUGHT EXPERIMENTS : INCOMPREHENSIVE, ILLOGICAL, AND MISLEADING




Einstein's geometric gravity

The key idea of Einstein's theory of general relativity is that gravity is not an ordinary force, but rather a property of space-time geometry.(ensteinonlineinfo)

If that is true, the property of space-time geometry should give effects / pressure on the celestial bodies that makes celestial bodies is not spherical but a flat.




"This physicists are still in the elevator, but this time they really are in the empty space, far away from the attractive power of any celestial body.A cable is attached to the roof of the elevator; some supernatural force begins reeling in the cable; and the elevator travels "upward" with constant acceleration, i.e. progressively faster and faster. Again the men in the car have no idea where they are, and again they perform experiments to evaluate their situation. This time they notice that their feet press solidly against the floor come up beneath them.

If they release objects from their hands, the objects appear to "fall".If they toss object in a horizontal direction they do not move uniformly in a straight line, but describe a parabolic curve with respect to the floor.


And so the scientist, who have no idea that their windowless car actually is climbing through interstellar space, conclude that they are situated in quite ordinary circumstances in a stationary room rigidly attached to the earth and affected in normal measure by the force of gravity. There is no way for them to tell whether they are at rest in a gravitational field or ascending with constant acceleration through outer space where there is no gravity at all.
...............

So Einstein's Law of Gravitation contain nothing about force. It describes the behavior of objects in a gravitational field - the planets, for example - not in terms "attraction" but simply in the terms of the paths they follow. To Einstein, gravitation is simply part of inertia; the movements of stars and the planets arise from their inherent inertia; and the courses they follow are determined by the metric properties of space -- or, more properly speaking, the metric properties of the space-time continum.


(Universe and Dr.Eintein, Lincoln Barnett, London 1949,  page 69 - 72).



Explanations:


Einstein thought experiments describe three events that become the objects of observation in the elevator .


1. They notice that their feet press solidly against the floor come up beneath them.


2. If they release objects from their hands, the objects appear to "fall".


3.. If they toss object in a horizontal direction they do not move uniformly in a straight line, but describe a parabolic curve with respect to the floor.


From these three events in the elevator ,  an  observer outside the elevators conlude  that gravity is nothing about force. Furthermore describes the behavior of objects in a gravitational field - the planets, for example - not in terms "attraction" but simply in the terms of the paths they follow.


That is incorrect.  Three objects of observations  do not fully describe the Newton's theory of gravity, namely can not describe at least two other events that caused by the force of gravity:



1. The celestial bodies in orbit, for example, the orbiting of the planets around the Sun.



2. The occurrence of tide-low tide caused by the attraction of the moon.



Of course it will be very difficult to illustrate two things mentioned above in the elevator. What could be described in the elevator is only related to objects that have weight and mass. Therefore, the thought experiments is always incomprehensive, illogical, and can be misleading.



Thought experiments can be made to obtain the result they wanted to get. Albert Einstein made a mistake in his thought experiments.The equivalence principle is wrong !

Isaac Newton's theory of gravitation first enabled an explanation of why there were generally two tides a day, not one, and offered hope for detailed understanding. How about Enstein's general relativity on tide-low tide??.
 


Eksperimen Imajiner Einstein menjadi dasar idenya tentang gravitasi, di mana idenya itu berbeda dengan teori gravitasi Isaac Newton.

"Para fisikawan masih berada di dalam elevator/lift, tapi kali ini mereka benar-benar berada di ruang kosong, jauh dari gaya tarik-menarik benda-benda angkasa. Kabel diikat di atap lift, lalu ada kekuatan supranatural menarik kabel ke atas;.. dan lift naik "ke atas" dengan percepatan konstan, yaitu semakin cepat dan lebih cepat lagi. Orang-orang (fisikawan) di dalam lift/kendaraan itu tidak tahu di mana mereka berada, dan lagi mereka sedang melakukan percobaan untuk mengevaluasi situasi mereka saat ini. Mereka melihat/merasakan bahwa kaki mereka menekan kuat terhadap lantai lift di bawah mereka.

Jika mereka melepaskan benda dari tangan mereka, benda-benda itu terlihat "jatuh" ke lantai lift. Jika mereka melemparkan sebuah benda dalam arah horisontal, benda itu tidak bergerak dalam garis lurus, tapi bergerak melengkung/kurva parabola terhadap lantai lift.

Dan jadi para fisikawan tidak tahu bahwa lift/kendaraan yang tanpa jendela itu  benar-benar naik/mendaki melalui ruang antar bintang, menyimpulkan bahwa mereka berada di kendaraan dalam keadaan biasa yang sedang berhenti di suatu tempat di bumi, dan terpengaruh oleh gaya gravitasi dalam ukuran normal. Tidak ada cara bagi mereka untuk mengatakan apakah mereka beristirahat dalam medan gravitasi atau naik dengan percepatan konstan melalui luar angkasa di mana tidak ada gravitasi sama sekali.
...............


Jadi Hukum Gravitasinya Einstein tidak berisi apa-apa tentang gaya /kekuatan. Tapi menggambarkan perilaku objek dalam medan gravitasi - planet-planet, misalnya - tidak dalam hal "gaya tarik" tetapi hanya dalam hal jalan yang mereka ikuti. Bagi Einstein, gravitasi hanya bagian dari inersia; pergerakan bintang dan planet-planet timbul dari inersia yang melekat mereka; dan lintasan yang mereka lalui yang ditentukan oleh sifat metrik ruang - atau, lebih tepatnya, sifat kontinum dari metrik ruang-waktu.

(Universe dan Dr.Eintein, Lincoln Barnett, London 1949, halaman 69-72, terjemahan).




Setiap orang yang mempelajari teorinya Enstein dan membaca eksperimen imajinernya di atas, pertama kali akan terkesan dan kagum, dan lalu membenarkan gagasan Einstein tentang gravitasi sesuai imajinasi tersebut: gravitasi bukan suatu gaya/force, melainkan suatu kelembaman atau gerak dari suatu obyek mengikuti lengkungan di ruang angkasa atau Lengkungan Ruang-Waktu. Tidak ada gaya tarik-menarik antara bintang-bintang dan planet-planet.

Pertanyaan: Apakah ada kekeliruan dalam eksperimen imajiner Einstein di atas itu, di mana letak kesalahannya, dan penjelasannya?

Jawaban:

Ada kekeliruan, dan kekeliruannya termasuk fatal, karena eksperimen imajiner itu digunakan untuk menjelaskan dan menjadi dasar dari ' persamaan ' dalam teori gravitasinya, yaitu Teori Relativitas Umum atau General Relativity Theory.



Di mana letak kesalahan, dan penjelasannya?

Di dalam eksperimen imajiner di atas digambarkan 3 (tiga) peristiwa yang menjadi obyek pengamatan para fisikawan di dalam elevator/lift :

1.Mereka melihat/merasakan bahwa kaki mereka menekan kuat terhadap lantai lift di bawah mereka.

2.Jika mereka melepaskan benda dari tangan mereka, benda-benda itu terlihat "jatuh" ke lantai lift.

3.Jika mereka melemparkan sebuah benda dalam arah horisontal, benda itu tidak bergerak dalam garis lurus, tapi bergerak melengkung/kurva parabola terhadap lantai lift.

Tiga objek peristiwa di dalam elevator yang bergerak naik ke atas dengan percepatan konstan, di dalam ruang /angkasa yang bebas gravitasi, oleh pengamat di luar elevator (Albert Einstein) diambil suatu kesimpulan bahwa gravitasi bukan suatu gaya (nothing about force). Lebih jauh diambil kesimpulan : 'menggambarkan perilaku objek dalam medan gravitasi - planet-planet, misalnya - tidak dalam hal "gaya tarik" tetapi hanya dalam hal jalan yang mereka ikuti.'

Kekeliruannya, tiga obyek pengamatan sesuai yang dimaksud di atas tidak menggambarkan secara utuh teori gravitasinya Newton, yaitu tidak bisa menggambarkan paling tidak 2 (dua) peristiwa yang disebabkan oleh adanya gaya gravitasi:

1.Peredaran benda-benda angkasa dalam orbitnya, misalnya peredaran planet-planet mengelilingi matahari.

2.Terjadinya gerakan air pasang dan surut disebabkan gaya tarik dari bulan.

Tentu saja akan sangat sulit menggambarkan dua hal tersebut di atas di dalam elevator. Apa yang bisa digambarkan di dalam elevator hanyalah berkaitan dengan benda yang memiliki berat dan massa. Oleh karenanya, eksperimen imajiner tidak bisa lengkap (incomprehensive), tidak logis, dan bisa menyesatkan. Eksperimen imajiner biasa digunakan untuk menjelaskan hasil sesuai apa yang diinginkan oleh yang membuatnya.


Eksperimen imajiner Einstein untuk menjelaskan idenya tentang gravitasi berupa imajinasi sebuah elevator yang naik ke atas dengan percepatan konstan, atau rocket yang melaju ke atas di empty space (bebas gravitasi), atau elevator yang jatuh bebas.








einsteinonlineinfo



Semuanya itu menjelaskan efek gravitasi terhadap suatu benda, yaitu benda jatuh, berkas sinar yang tampak melengkung di dalam elevator yang jatuh bebas, atau manusia dan benda-benda yang hilang bobotnya sehingga melayang. Tidak ada satupun eksperimen imajinernya yang menjelaskan peredaran benda-benda angkasa dalam orbitnya dan terjadinya pasang-surut (tide-low tide) air laur. 

Dari penjelasan yang tidak lengkap itu Albert Einstein mengambil kesimpulan, bahwa tidak ada cara bagi mereka ( pengamat di dalam elevator atau rocket ) untuk mengatakan apakah mereka beristirahat dalam medan gravitasi, atau naik dengan percepatan konstan melalui luar angkasa di mana tidak ada gravitasi sama sekali. Kesimpulan yang diambil dijadikan semacam prinsip, yang dikenal sebagai The equivalence principle.

Dipandang dari metoda penalaran ilmiah, metoda yang digunakan oleh Albert Einstein ialah metoda penalaran induktif, yaitu penalaran dari hal-hal/kejadian yang khusus, lalu diambil kesimpulan secara umum. Namun kejadian-kejadian khusus yang dijelaskan oleh Albert Einstein tidak lengkap (inconprenhensive), karena justru ada kejadian penting di space-time - menggunakan term yang digunakan - yang tidak bisa dijelaskan dengan eksperimen imajiner, yaitu pengaruh gaya gravitasi yang menyebabkan gerak rotasi benda-benda angkasa dalam orbitnya. Dan juga tidak dijelaskan, pengaruh gaya gravitasi Bulan yang menimbulkan gerakan air laut pasang dan surut.

Metoda penalaran induktif yang salah ini pula yang digunakan oleh LIGO 'menemukan' gelombang gravitasi dari dua black holes tabrakan yang terjadi 1.3 milyar tahun cahaya dari bumi, penemuan itu dipublikasikan pada tanggal 11 Februari yang lalu. Penemuan itu dikatakan oleh LIGO telah membuktikan kebenaran prediksi Einstein pada tahun 1916. Padahal faktanya, Einstein tidak memprediksi dua black holes tabrakan. Albert Einstein dikenal dalam dunia sains sebagai ilmuwan yang enggan menerima gagasan tentang black holes. Ide itu berasal dari persamaan medannya, namun Einstein tidak setuju. Sampai meninggalnya di tahun 1955, Albert Einstein belum merubah pendapatnya : tetap pada pendiriannya enggan menerima gagasan black holes. Sehingga dia dikenal dengan sebutan The Reluctant Father of Black Holes.

Di dalam manuskrip tulisan tangan Einstein pada tahun 1916, yang juga dipublikasikan oleh LIGO, jelas tertulis : "Two celestial bodies in orbit generate ripples in spacetime ...". Terjemahannya " Dua benda angkasa dalam orbitnya menimbulkan gelombang gravitasi ...". Sama sekali tidak ada hubungannya dengan 'penemuan' LIGO ...........Suatu penalaran induktif yang salah jika LIGO mengklaim membenarkan prediksi Einstein di tahun 1916 tentang ripples in spacetime atau gravitational waves, atau jika LIGO mengklaim telah berhasil membuktikan kebenaran teori Relativitas Umum.Einstein.



"It's quite remarkable that, more than 100 years after Einstein's theory was written down, we still don't fully understand what solutions to Einstein's equations look like," Kunesch said. "We still need to establish whether it is completely consistent theoretically. There are still lots of open questions, both on the theoretical level but also on the more experimental level." (5D Black Holes Could Break Relativity)

Einstein's equations look like Einstein's thought experiments, incomprehensive, illogical, and misleading.



The most contradiction between Special and General Relativity Theory is about the existing aether. Special Relativity say aether do not exist, but General Relativity say aether exist. And many of physicist who believe in General Relativity ignored the existing of aether.

Einstein sometimes used the word aether for the gravitational field within general relativity, but this terminology never gained widespread support.





NOW WE KNOW General Relativity is wrong .









Share


 
Blogger Templates