MENGENAL SISTEM PELATIHAN ROYAL NAVY
Educational Technology. Teknologi pendidikan yang diterapkan di Angkatan Laut Inggris / Royal Navy, sejalan dengan perkembangan teknologi di negara Barat pada umumnya. Sejak tahun 1972 Royal Navy telah menerapkan metodologi pendidikan modern yang akrab disebut Educational Technology, dengan tujuan untuk mencapai hasil guna dan daya guna maksimal.
Educational Technology sebagai suatu sistem pendidikan modern terdiri dari tiga subsistem utama, yaitu : Education, Development, dan Training.
Development, adalah kegiatan pendidikan yang
menitik-beratkan pengembangan kemampuan individu dalam melaksanakan peran /
role yang diemban sesuai tugas dan jabatannya.
Development bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan ‘ cognitive
strategy ‘, yaitu kemampuan berkaitan dengan pola pikir kedalaman wawasan,
kemampuan mengorganisir dan pengambilan keputusan. Dengan kata lain, development terfokus ada
pengetahuan manajerial dan leadership.
Training,
adalah kegiatan pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan
pengetahuan ( knowledge ), ketrampilan / kecakapan baik secara mental maupun
fisik ( mental and motor skill ), dan pelatihan sikap / kecenderungan dalam
perilaku ( attitude ). Outcome yang
diharapkan agar mampu melaksanakan kewajiban dan tugas-tugas ( duty and tasks )
sesuai yang dituntut dalam deskripsi Job / pekerjaan.
Advisory
Group.
Perhatian Angkatan Laut negara Inggris terhadap pengembangan teknologi pendidikan sangat
besar. Hal ini terlihat jelas dengan
adanya Korps / Kejuruan : Instruktur,
yang merupakan korps karier dan setara dengan korps karier lainnya.
Hal ini mungkin agak
berbeda situasinya dengan kedudukan instruktur pendidikan ( gadik : tenaga
pendidik ) di negara-negara berkembang pada umumnya, termasuk di Indonesia, dimana job gadik sering kali dipandang kurang
bergengsi atau bahkan dipakai sebagai semacam ‘ tempat pembuangan ‘ bagi mereka yang dipandang kariernya sudah
mentok. Job sebagai tenaga pendidik atau gadik mungkin sama nasipnya dengan
job ‘ peneliti ( researcher ) ‘ yang juga seringkali dipakai sebagai semacam
tempat pembuangan. Hal itu sudah bukan
rahasia lagi, dan mungkin sudah menjadi fenomena
umum yang membedakan antara negara maju dan negara belum maju. Di
negara-negara maju kedudukan sebagai researcher sangat membanggakan dan
kebanyakan para peneliti itu kaya,
karena mereka dibayar mahal dalam melakukan tugas-tugas penelitian.
Di Royal Navy ( RN ), untuk menjadi instruktur dalam pendidikan tidak mudah, melainkan ada tahap-tahap pelatihannya. Selain melewati tahap pelatihan, sebelum berhak menjadi instruktur mereka harus melewati pelatihan dalam praktek ( profesiency ) dengan target sesuai jumlah jam mengajar yang ditentukan. Bila seorang calon instruktur tidak berhasil mencapai target sesuai jumlah jam yang dipersyaratkan dengan hasil baik, maka mereka akan direkomendasikan untuk kembali ke rol semula. Sedangkan mereka yang berhasil menjadi instruktur, dalam melaksanakan tugas-tugasnya akan dinilai, apakah dia akan tetap menjadi instruktur atau bisa direkomendasikan ke jenjang keinstrukturan yang lebih tinggi, yaitu Training Design Officer/TDO ( Training Designer ), dan dari TDO nanti akan dipilih lagi untuk menjadi Quality Control Officer / QCO ( Quality Controller ), dan jenjang berikutnya Training Manager.
Royal Navy memiliki satu badan yang disebut TPAG ( Training Policy Advisory Group ). TPAG adalah semacam Dewan Pendidikan, dimana para anggotanya terdiri dari para Komandan / pemimpin komando-komando utama yang ada di Royal Navy. Dewan ini secara rutin tiap enam bulan sekali bersidang dan menyampaikan kebijaksanaan pendidikan yang harus dilaksanakan di pendidikan-pendidikan RN.
Adapun tugas-tugas TPAG antara lain selalu memonitor dan mengikuti perkembangan teknologi pendidikan di dunia, kemudian mengadakan evaluasi tentang kemungkinan pemanfaatan / penerapannya di lingkungan RN. TPAG juga memonitor dan mengawasi pengembangan proyek-proyek pendidikan dan latihan, kemudian memberikan konsultansi terhadap aspek-aspek teknologi pendidikan yang sedang dilaksanakan.
Salah satu anggota tetap TPAG adalah RNSETT ( Royal Naval School of Educational and Training Technology ), yang berkedudukan di ksatrian HMS.Nelson – Portsmouth. RNSETT merupakan lembaga pendidikan yang berada di bawah CINCNAVHOME ( Commander in Chief of Naval Home Command ).
Tugas RNSETT antara lain mempersiapkan, mendidik, dan meningkatkan profesionalisme personel RN yang bertugas dan berkarier di bidang pendidikan dan latihan. Memberikan informasi dan konsultasi dalam semua aspek-aspek yang menyangkut teknologi pendidikan dan penelitian. Dan membantu mengembangkan proyek-proyek yang berkaitan dengan bidang pendidikan dan pelatihan sesuai yang dibutuhkan oleh komando-komando utama RN.
Disamping itu, RNSETT juga berfungsi sebagai inspektorat bidang pendidikan dan pelatihan, dan dapat
melakukan inspeksi ke semua lembaga pendidikan / sekolah di lingkungan RN. Fungsi keinspektoratan RNSETT menonjol,
karena bisa secara langsung menginspeksi di tempat-tempat pengajaran /
pelatihan, untuk mengevaluasi instruktur serta kualitas software yang
digunakan, serta mengevaluasi peserta / siswa di tempat pengajaran. Semua temuan dari hasil inspeksi digunakan
sebagai bahan pembahasan dalam sidang dewan TPAG untuk dicarikan upaya solusi
atau pemecahannya. Dengan demikian
pengendalian mutu pendidikan ( Quality Control ) dapat diselenggarakan dengan
baik, setiap terjadi penyimpangan atau pelanggaran terhadap aturan main segera
dapat dibetulkan, sehingga outcome bisa tercapai dengan baik.
Mekanisme Pelatihan. Training atau Pelatihan yang dilaksanakan oleh Royal Navy bukan semata-mata tanggung jawab lembaga pendidikan dan pelatihannya, karena mulai tahap perencanaan, penyelenggaraan, sampai tahap pengakhirannya selalu dilaksanakan kombinasi dan koordinasi antara lembaga pendidikan, komando latihan ( Home Command ), komando operasional ( Fleet ), dan Markas Besar ( MOD/Navy ). Prosedur, mekanisme dan tanggung jawab masing-masing lembaga diatur dalam suatu format yang disebut CCC ( Course Control Certificate ), yang sekaligus merupakan alat control dan pengendalian suatu pelatihan